Anda mungkin pernah mendengar tentang terapi bekam sebagai metode pengobatan alternatif yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Namun, di balik popularitasnya, terdapat banyak mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui sebelum mencoba terapi ini.
Salah satu mitos yang sering kali muncul tentang terapi bekam adalah bahwa bekam bisa menyembuhkan semua jenis penyakit. Namun, menurut Dr. Hadi Pramono, SpKK dari RS Pondok Indah – Puri Indah, “Terapi bekam sebenarnya lebih cocok digunakan sebagai terapi pendukung untuk menyembuhkan penyakit tertentu, seperti nyeri otot dan pegal-pegal. Namun, untuk penyakit-penyakit tertentu, seperti kanker atau diabetes, terapi bekam tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya metode pengobatan.”
Selain itu, ada juga fakta bahwa terapi bekam dapat meningkatkan aliran darah dan metabolisme tubuh. Menurut Dr. Rini Lestari, M.Kes dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Dengan meningkatkan aliran darah dan metabolisme tubuh, terapi bekam dapat membantu proses penyembuhan pada beberapa kondisi, seperti luka bakar atau gangguan pencernaan.”
Namun, perlu diingat bahwa terapi bekam juga memiliki risiko, terutama jika tidak dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Dr. Yudi Her Oktavianto, SpKK dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, menekankan pentingnya memilih tempat yang terpercaya dan steril untuk melakukan terapi bekam. “Jika tidak dilakukan dengan benar, terapi bekam dapat menyebabkan infeksi atau bahkan kerusakan pada kulit,” ujarnya.
Jadi, sebelum mencoba terapi bekam, pastikan Anda sudah memahami mitos dan fakta seputar metode pengobatan ini. Konsultasikan juga dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Ingatlah bahwa kesehatan adalah hal yang paling berharga, jadi jangan sembarangan dalam memilih metode pengobatan yang akan Anda jalani.
