Stroke merupakan salah satu penyakit yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Proses terapi pasien stroke memerlukan peran keluarga yang sangat penting agar pasien dapat pulih dengan optimal.
Menurut dr. Andi Basuki, Sp.S(K), seorang ahli saraf dari RS. Cipto Mangunkusumo, peran keluarga dalam mendukung proses terapi pasien stroke tidak bisa diremehkan. “Keluarga memiliki peran yang sangat vital dalam membantu pasien menjalani terapi secara konsisten dan memberikan dukungan mental yang kuat,” ujarnya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Susanto, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, ditemukan bahwa pasien stroke yang mendapat dukungan penuh dari keluarga cenderung memiliki kemajuan yang lebih baik dalam proses pemulihan mereka. “Keluarga yang terlibat aktif dalam terapi pasien stroke dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat pasien untuk pulih,” tambahnya.
Peran keluarga juga turut berperan dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan teratur. Menurut dr. Irma Suryani, seorang ahli terapi fisik dari RS. Fatmawati, keluarga dapat membantu mengingatkan jadwal terapi, mengawasi konsumsi obat, dan memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi pasien.
Selain itu, dukungan emosional dari keluarga juga sangat penting dalam membantu pasien mengatasi stres dan depresi yang seringkali muncul akibat kondisi stroke. Menurut Prof. Dr. Ida Ayu Putu Suhita, seorang psikiater dari RS. Sanglah, “Keluarga yang memberikan dukungan emosional yang positif dapat membantu pasien menjaga kesehatan mental mereka selama proses pemulihan.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam mendukung proses terapi pasien stroke sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan. Dengan dukungan penuh dari keluarga, pasien memiliki peluang yang lebih besar untuk pulih dengan optimal dan meningkatkan kualitas hidup mereka setelah mengalami stroke.