Peran Terapi Fisik dalam Rehabilitasi Pasien Stroke di Indonesia sangat penting untuk membantu pasien pulih dan kembali beraktivitas sehari-hari. Stroke merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan gangguan gerakan dan kehilangan kemampuan berbicara.
Menurut Dr. Rudi Hartono, seorang ahli rehabilitasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, “Terapi fisik memiliki peran yang sangat vital dalam proses pemulihan pasien stroke. Dengan terapi yang tepat, pasien dapat memperbaiki kekuatan otot, keseimbangan tubuh, dan koordinasi gerakan.”
Di Indonesia, masih banyak pasien stroke yang membutuhkan akses terapi fisik yang memadai. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, hanya sekitar 30% pasien stroke yang mendapatkan layanan rehabilitasi di rumah sakit atau pusat rehabilitasi.
Dr. Maria Susilo, seorang ahli terapi fisik dari Universitas Indonesia, menegaskan bahwa peran terapi fisik dalam rehabilitasi pasien stroke tidak bisa dianggap remeh. “Terapi fisik dapat membantu pasien meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat proses pemulihan mereka. Penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk meningkatkan akses terapi fisik bagi pasien stroke di seluruh Indonesia.”
Melalui pendekatan interdisipliner antara dokter, terapis fisik, dan ahli rehabilitasi, diharapkan pasien stroke dapat mendapatkan perawatan yang komprehensif dan optimal. “Kolaborasi antar tenaga kesehatan sangat penting dalam menangani kasus stroke. Setiap ahli memiliki peran masing-masing yang saling mendukung dalam proses rehabilitasi,” tambah Dr. Rudi Hartono.
Dalam upaya meningkatkan peran terapi fisik dalam rehabilitasi pasien stroke di Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Penyediaan fasilitas dan tenaga ahli terapi fisik yang memadai juga perlu diperhatikan untuk mendukung pemulihan pasien stroke secara optimal.